Dalam analisis teknikal, support dan resistance adalah dua konsep penting yang membantu trader menentukan titik harga potensial untuk membeli atau menjual aset.
• Support adalah level harga di mana permintaan cukup kuat untuk mencegah harga turun lebih jauh.
• Resistance adalah level harga di mana tekanan jual cukup besar untuk menghentikan kenaikan harga lebih lanjut.
Cara Menentukan Level Support dan Resistance
✅ Level Historis – Harga sering kali menghormati level yang telah diuji sebelumnya sebagai support atau resistance.
✅ Garis Tren (Trendline) – Support dan resistance dapat ditentukan melalui garis tren yang menghubungkan titik-titik harga tertinggi atau terendah.
✅ Moving Average – Indikator seperti SMA (Simple Moving Average) atau EMA (Exponential Moving Average) sering berfungsi sebagai support atau resistance dinamis.
✅ Level Fibonacci – Retracement Fibonacci digunakan untuk menemukan level support dan resistance berdasarkan rasio matematika.
Cara Menggunakan Support dan Resistance dalam Trading
1️⃣ Buy di Level Support
• Saat harga mendekati support dan menunjukkan tanda pantulan, ini bisa menjadi peluang beli.
• Konfirmasi dengan indikator lain seperti RSI atau MACD.
2️⃣ Sell di Level Resistance
• Jika harga mendekati resistance dan menunjukkan tanda penolakan, ini bisa menjadi sinyal jual.
• Volume perdagangan yang meningkat di resistance bisa menjadi tanda kemungkinan pembalikan harga.
3️⃣ Breakout dan Retest
• Jika harga menembus resistance, level tersebut bisa berubah menjadi support baru (dan sebaliknya).
• Trader sering menunggu retest sebelum memasuki posisi untuk memastikan validitas breakout.
Kesimpulan
Support dan resistance adalah konsep fundamental dalam analisis teknikal yang membantu trader menentukan strategi masuk dan keluar dari pasar. Menggabungkan teknik ini dengan indikator lain dapat meningkatkan akurasi prediksi pergerakan harga.
📢 Apakah kamu sering menggunakan support dan resistance dalam trading? Bagikan pengalamanmu! 🚀
Tinggalkan Balasan